Senin 08 Apr 2013 18:13 WIB

Penghapusan KRL Ekonomi untuk Kenyamanan Penumpang

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Antara
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenyamanan penumpang jadi pertimbangan bagi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menghapuskan kereta rel listrik (KRL) ekonomi.

"KRL ekonomi sudah kurang nyaman, jadi diganti yang baru. Misalnya seperti ditambah bantuan KRL AC lain lewat PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ). Jadi itu digantikan saja," tegas Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan, Senin (8/4).

Ia pun meminta masyarakat tak perlu cemas dengan aturan yang akan berlaku Juli mendatang ini. Pasalnya subsidi masih akan diberlakukan untuk kelompok tak mampu. "Kita bicara umum. Jabodetabek kalau dulu pokoknya rangkaian ekonomi dioperasikan, berapa yang naik itu yang (subsidinya) kita bayar. Tapi sekarang pakai e-ticketing dengan konsep berkeadilan. Jadi masih ada subsidi."

Sebelumnya, Kemenhub akhirnya setuju dengan rencana PT KAI untuk menghapus KRL ekonomi. Setelah sempat menolak, kini Kemenhub menilai KRL ekonomi memang sudah tak laik dan membahayakan masyarakat. Meski demikian, Kemenhub sudah meminta PT KAI untuk menunda rencana ini, dari semula 1 April 2013 menjadi Juli 2013.

Khusus untuk masyarakat miskin, Kemenhub dan PT KAI juga tengah membicarakan konsep baru agar masyarakat ini masih bisa dilayani KAI. Kemungkinan besar pendataan pengguna KRL yang memagang kartu keluarga miskin (gakin). Ke depan untuk menampung penumpang, PT KAI juga akan menambah kapasitas KRL, penambahan gerbong jadi 10, dan penerapan e-ticketing di seluruh jabodetabek.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement