REPUBLIKA.CO.ID, HANOVER -- Seorang pengunjuk rasa bertelanjang dada mengadang Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam pameran perdagangan di Hanover, Jerman, Senin (8/4).
Wanita tersebut mencoba melewati Putin yang terlihat geli dengan kejadian tersebut. Punggung wanita dicat dengan slogan melawan Putin. Aktivis tersebut bersama dua wanita lainnya bertelanjang dada melancarkan protes terhadap industri seks dan lembaga agama.
Protes telanjang tersebut telah melakukan pembakaran bendera di depan Masjid Agung di Paris dan merobohkan salib ortodoks dengan gergaji. Kelompok tersebut mengkritik Putin atas penangkapan bank punk, Pussy Riot yang menyanyikan lagu anti-Putin di katedral Moskow tahun lalu.
Dilaporkan the Telegraph, Rusia meminta otoritas Jerman menghukum pengunjuk rasa. "Ini hooliganisme dan sayangnya terjadi di seluruh dunia, di banyak kota. Harus ada yang menghukum mereka," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Pameran perdagangan di Hanover dibuka pada Ahad lalu yang menampilkan peserta dari 60 negara. Hubungan antara Rusia dan Jerman menegang beberapa waktu terakhir karena sikap keras Kremlin terhadap oposisi dan LSM. Pada pembukaan pameran, Merkel mengatakan Moskow harus memberi LSM kesempatan di Rusia.