REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Nilai tukar Yen Jepang merosot ke level terendah sejak 2008 terhadap dolar Amerika Serikat setelah bank sentral mulai program stimulus terbaru. Yen jatuh menjadi 98,85 dolar AS sebelum sedikit rebound. Investor mengatakan bank sentral berencana membeli aset bernilai triliunan yen.
Hal itu akan terus memperlemah nilai tukar. Hasilnya, yen kemungkinan akan memecah rekor 100 dolar AS awal pekan ini. "Bank sentral dan pemerintah baru Jepang, benar-benar mengguncang banyak orang," ujar kepala strategi ekonomi Miler Tabak and Co di New York, Andrew Wilkinson dilansir BBC, Selasa (9/4).
Pekan lalu, bank sentral akan meningkatkan likuiditas di pasar hingga dua kali lipat. Mereka akan lebih agresif untuk mencapai inflasi dua persen yang diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pelemahan yen membantu eksportir Jepang menjaga produknya tetap kompetitif serta meningkatkan keuntungan yang diperoleh di luar negeri. Senin kemarin, eksportir membantu mendorong indeks Nikkei naik 3,1 persen.