Selasa 09 Apr 2013 13:02 WIB

SBY: Saya Bangga dengan Kejujuran TNI AD

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengemukakan rasa bangganya kepada prajurit TNI Angkatan Darat. Terutama sikap jujur dan berani mengakui perbuatan dan kesalahan. Serta sikap bertanggung jawab atas penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Meskipun begitu, ia juga menekankan hukum dan keadilan harus tetap berjalan. 

"Khusus kasus Yogya, biarlah hukum dan keadilan bekerja. Meski saya bangga dengan kejujurannya," katanya seusai olah raga pagi bersama TNI AD di silang monas, Selasa (9/4). 

Ia meminta agar setiap prajurit mempertahankan nilai-nilai seperti itu. Karena setiap generasi terjadi perubahan, termasuk persoalan yang harus dihadapi prajurit. Maka itu, pemimpin dan prajurit sendiri harus paham persoalan yang mereka hadapi. Termasuk memahami anak buah. 

"Seorang letnan dan kolonel habiskan waktu dengan anak buah dan keluarganya. Kalau itu berjalan tidak akan kena serangan jantung saudara," katanya. 

Memang, lanjut dia, bukan tak jarang muncul bentrokan antarsatuan. Bukan hanya TNI-Polri, melainkan juga sesama angkatan. Solusinya, harus ada pencegahan dengan memahami persoalan dan mendekatkan diri. Serta peka dan peduli dengan apa yang terjadi di kesatuannya. Jika ada persoalan, pemimpin kadang harus bertanggung jawab dengan tingkah laku anak buahnya. 

"Seorang danrem yang tidak tahu-menahu, dia harus tanggung jawab. Memang berat sebagai komandan dan pemimpin. Itulah yang bagi anda mungkin biasa, tapi bagi saya itu luar biasa," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement