Selasa 09 Apr 2013 15:42 WIB

Polisi Belum Pikirkan Pengganti Contra Flow Cawang-Rawamangun

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Mansyur Faqih
 Petugas dari Kepolisian membantu mengatur arus lalu lintas di tol dalam kota di Kawasan Semanggi saat uji coba contra flow atau sistim melawan arus lalu lintas di Jakarta, Selasa (1/5).
Foto: Zabur Karuru/Antara
Petugas dari Kepolisian membantu mengatur arus lalu lintas di tol dalam kota di Kawasan Semanggi saat uji coba contra flow atau sistim melawan arus lalu lintas di Jakarta, Selasa (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya belum memutuskan pengganti uji coba contra flow Cawang-Rawamangun. Polisi memutuskan untuk tidak melanjutkan uji coba contra flow di daerah tersebut.

"Kita hentikan dan tidak kita lanjutkan, tapi belum kita pikirkan penggantinya," Kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo, Selasa (9/4)

Sambodo mengatakan, penghentian jalur contra flow cawang Rawamangun terkait kendala volume kendaraan yang membeludak di dua arah. Padahal, harusnya ada satu dari dua jalur yang tidak terlalu padat kendaraan.

"Misal, jalur A dan B tidak boleh keduanya padat. Harus salah satu yang agak lengang," Kata Sambodo.

Ia menambahkan, sampai saat ini polisi masih mendiskusikan mengenai penanganan pengganti contra flow Cawang-Rawamangun. "Kita belum pikirkan apalagi memutuskan penggantinya. Sementara kita biarkan dulu tanpa contra flow," Katanya.

Menurut Sambodo, polisi akan melakukan segala cara untuk mengurai kemacetan. Sambodo mengatakan, banyak masyarakat yang terlena dengan proyek makro pemerintah seperti ganjil genap, ERP, atau pengadaan bus.

"Makro penting tapi lama, kita butuh atasi kemacetan sekarang dengan cara mikro," Katanya

Sambodo menjelaskan, cara mikro tersebut salah satunya mengadakan contra flow. Menurut Sambodo, sudah tiga penerapan contra flow yang bisa dikatakan sukses. "Contra flow yang lumayan sukses seperti jalur Cawang-Semanggi, Serpong-Tomang dan Grogol-Slipi,'' Katanya

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement