REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Air PDAM yang dipasok untuk memenuhi kebutuhan air minum maupun MCK (mandi cuci kakus) penduduk di Kabupaten Tulungagung diduga terkontaminasi "kotoran", sehingga keruh dan berwarna hitam pekat sebagaimana dikeluhkan sejumlah pelanggan di Kecamatan Ngunut.
"Sejak kemarin (Senin, 8/4) kondisi airnya begini sehingga tidak berani menggunakan untuk memasak ataupun mandi cuci," kata Misiyah, salah seorang pelanggan PDAM di Dusun Karangtengah, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Selasa (9/4).
Keluhan serupa disampaikan sejumlah pelanggan PDAM lain di desa-desa wilayah Kecamatan Ngunut. Semenjak air berwarna keruh hitam pekat banyak warga mengalami kesulitan air bersih karena tidak memiliki pasokan air alternatif/non-PDAM.
Sebagian pelanggan PDAM masih tertolong oleh sumber air bersih dari sumur-sumur tetangga sekitarnya, namun sebagian besar lainnya mengalami kepanikan lantaran beberapa kawasan air tanah yang layak konsumsi. "Ini sangat menyusahkan. Kami sudah komplain ke PDAM namun sejak kemarin (Senin, 8/4) hingga sekarang tak kunjung ada perubahan," keluh Teguh Firmanto.
Teguh, Misiyah maupun sejumlah warga lain memilih "mengungsi" ke rumah tetangga ataupun saudara mereka agar dapat mandi dan memperoleh pasokan air bersih untuk memasak. Mereka berharap layanan air bersih dari PDAM kembali normal seperti semula sehingga tidak merugikan pelanggan.
PDAM lakukan perbaikan
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala PDAM Cabang Ngunut Endro Widiantoro membenarkan terjadinya kontaminasi kotoran tanah pada jaringan pipa air bersih mereka yang disalurkan ke ribuan pelanggan di wilayah Kecamatan Ngunut.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan perbaikan terkait kasus tersebut untuk mengatasi gangguan layanan air bersih ke rumah-rumah penduduk. "(Kontaminasi) Ini terjadi karena ada jaringan pipa ukuran dua (2) dim yang tersumbat batu sehingga tanah masuk ke aliran sungai," ucapnya.
Endro memastikan, air PDAM yang terkontaminasi kotoran tersebut telah dikuras dan jaringan pipa yang rusak diperbaiki. "Pipa tersebut semula memang tidak dibongkar dan sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah. Tetapi karena adanya pelanggan yang mengadu, akhirnya dibongkar, sekitar jam 12.00 WIB, sehingga air menjadi keruh. Hari ini (Selasa) air dikuras habis hingga nantinya air bening kembali," tukasnya.