REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kabupaten Bandung Barat kembali dilanda longsor. Hujan yang mengguyur wilayah tersebut selama dua hari menyebabkan longsor di tiga kecamatan.
Hujan terus berlangsung dari Senin (8/4) pukul 23.00 WIB hingga Selasa (9/4) pukul 05.00 WIB dengan intensitas curah hujan mencapai 50 mm selama beberapa jam. Kondisi permukiman di tebing perbukitan curam dan lereng lahan pertanian semusim menyebabkan wilayah tersebut memiliki risiko tinggi longsor.
Tercatat 23 rumah rusak berat, 97 rumah terancam longsor dan 87 jiwa mengungsi akibat longsor di Kecamatan Gununghalu, Kecamatan Rongga dan Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Masyarakat pun mengungsi ke tempat kerabat terdekat.
Di Kecamatan Gununghalu, longsor menyebabkan 8 rumah rusak berat yaitu dengan rincian 2 rumah di Desa Sukasari, 5 rumah di Desa Sirnajaya, dan satu unit di Desa Gununghalu. Di Desa Sukasari terdapat 10 rumah terancam dan 48 jiwa mengungsi, sedangkan di Desa Sirnajaya 15 jiwa mengungsi.
Di Kecamatan Rongga terdapat 3 desa yang longsor, yaitu di Desa Sukamanah 8 rumah rusak berat, 24 jiwa mengungsi, di Desa Cicadas 1 rumah rusak berat, di Desa Cinengah 1 rumah rusak berat.
Di Kecamatan Cipongkor 5 rumah rusak berat dan 87 rumah terancam di Desa Karangsari. "BPBD setempat telah melakukan pendataan dan memberikan bantuan," jelas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Selasa (9/4)
Dengan permukiman yang dibangun pada perbukitan berlereng curam, tutupan hutan sangat terbatas dan perbukitan menjadi lahan pertanian semusim menjadi penyebab longsor. Ditambah kondisi solum tanah yang tebal dan memiliki mata air di bagian tengah serta batuan keras di bagian bawah lapisan tanah yang dapat menjadi bidang peluncur.