REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dua tentara NATO tewas akibat halikopternya jatuh di Afghanistan timur. Dilaporlkan tidak ada kegiatan gerilyawan di daerah itu pada saat kecelakaan tersebut terjadi.
Gerilyawan Taliban menyatakan menembak jatuh helikopter, tapi kelompok itu sering membuat pernyataan berlebihan tentang keberhasilan di medan perang melawan pasukan NATO dan pemerintah dukungan Amerika Serikat (AS).
"Dua anggota Pasukan Bantuan Keamanan Asing tewas akibat kecelakaan helikopter di Afghanistan timur pada hari ini," kata pernyataan ISAF, Selasa (9/4).
ISAF melansir penyebab kecelakaan helikopter itu sedang diselidiki. Saksi kepada kantor berita Prancis AFP menyatakan kecelakaan itu terjadi di Provinsi Nangarhar, yang berbatasan dengan Pakistan, dengan helikopter tersebut jatuh di lahan pertanian di Kabupaten Pachir Wa Agam.
Kecelakan helikopter cukup sering terjadi di Afghanistan, tempat 100.000 tentara asing sangat bergantung pada angkutan udara saat memerangi perlawanan di bagian selatan dan timur negara itu.
Pada bulan lalu, lima tentara AS tewas dalam kecelakaan di propinsi selatan, Kandahar, ketika helikopter Black Hawk mereka jatuh dalam hujan badai berat.
Sejumlah 2.198 tentara amerika Serikat tewas di Afghanistan sejak serbuan tentara asing pimpinan negara adidaya itu pada 2001 untuk menggulingkan pemerintah Taliban, yang menolak menyerahkan pemimpin Alqaidah Osama bin Laden, yang dituduh mengotaki serangan terhadap AS.
Peristiwa nahas pada Selasa itu adalah kecelakaan udara kedua sejak awal bulan ini. Pada 3 April, jet tempur F-16 sekutu jatuh di propinsi Parwan, Afghanistan Timur, dan pilotnya tewas.