Kamis 11 Apr 2013 06:24 WIB

Rodgers Mengheningkan Cipta Bukan untuk Thatcher, tapi Hillsborough

Brendan Rodgers
Foto: Reuters/Phil Noble
Brendan Rodgers

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Liverpool, Brendan Rodgers mengatakan mengheningkan cipta yang akan dilangsungkan sebelum pertandingan melawan Reading akhir pekan ini mestinya merupakan tanda untuk memperingati bencana Hillsborough, dan bukannya terhadap kematian mantan perdana menteri Margaret Thatcher.

Reading telah berkata bahwa mereka akan mengadakan mengheningkan cipta untuk menghormati perayaan 24 tahun tragedi Hillsborough, di mana 96 pendukung Liverpool meninggal dunia akibat berdesak-desakan di semifinal Piala FA pada 1989.

Thatcher meninggal pada usia 87 tahun pada Senin setelah dihinggapi penyakit stroke, namun Liga Utama Inggris dan Liga Sepak Bola tidak meminta klub-klub untuk secara formal memperingati meninggalnya sang mantan perdana menteri.

Rodgers sepakat dengan hal itu, di mana ia percaya semestinya tidak ada hal apapun yang menyusup terhadap upaya-upaya untuk mengenang korban Hillsborough. "Saya pikir ini seharusnya hanya ada satu acara mengheningkan cipta," ucapnya.

"Banyak klub-klub di seluruh negeri yang telah memperlihatkan dukungan hebat kepada kami di manapun kami pergi, dan ini akan menjadi kesempatan bagi Reading untuk memperlihatkan dukungan mereka terhadap keluarga-keluarga itu dan 96 orang yang tidak lagi berada di sini. Bagi saya itulah satu-satunya acara peringatan pada pertandingan Sabtu."

Federasi Para Pendukung Sepak Bola, yang mewakili para penggemar di Inggris, mendukung keputusan untuk tidak mewajibkan klub-klub mengadakan mengheningkan cipta untuk Thatcher.

"Seandainya ada klub-klub yang ingin mengadakan mengheningkan cipta atau peringatan terhadap wafatnya Margaret Thatcher, itu adalah urusan mereka masing-masing," demikian bunyi pernyataan organisasi itu.

Tindakan ini juga disambut hangat oleh Grup Pendukung Keluarga Hilssborough, yang meyakini akan menjadi sebuah kesalahan untuk mengadakan mengheningkan cipta bagi Thatcher.

Mantan pemimpin konservatif Thatcher merupakan perdana menteri Inggris dari 1979 sampai 1980, dan memenangi tiga pemilihan umum, namun ia bukan figur yang disenangi di kalangan penggemar sepak bola.

Rencana-rencananya untuk menghapus hooliganisme dengan memperkenalkan skema kartu identitas yang kontroversial sangat tidak populer, dan ia juga disalahkan atas hancurnya industri-industri tradisional di kota-kota Utara dan kota-kota yang menjadi markas bagi banyak klub sepak bola Inggris.

sumber : Antara/ AFP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement