REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lama tidak bermain, bek Arema Indonesia, Benny Wahyudi, terlihat canggung di lapangan pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) melawan Persepam Madura United (MU) yang berakhir 2-0 untuk Arema, Rabu (11/4) sore lalu. Namun usahanya akhirnya menuai hasil karena seiring berjalannya waktu selama 90 menit, permainannya cenderung meningkat.
Kedatangan Hasyim Kipuw plus cedera yang dideritanya saat melawan Persebaya membuat Benny kurang mendapatkan kesempatan. Dengan patennya posisi Thiery Gathuesi di full-back kiri, perannya di tim inti diisi secara rutin oleh Johan Alfarisi dan Hasyim Kipuw.
Sebelum melawan Persepam, Benny tercatat bermain 95 menit dengan rincian melawan PSPS (12/2) 90 menit dan melawan Sriwijaya (24/2). Namun dua penampilannya itu masih belum memuaskan pelatih Rahmad Darmawan (RD).
Oleh karena itu, diturunkannya dia saat melawan Persepam menjadi pembuktian bahwa dia bisa berbuat banyak untuk tim yang di idolainya sejak kecil.
"Benny sengaja kita turunkan. Meski Hasyim Kipuw dalam kondisi fit, saya ingin melihat progress dari Benny. Di awal babak permainan dia masih menyesuaikan. Saya bilang wajar karena dia masih mencari ritme akibat lama tidak bermain. Kemudian dia membaik dan mampu menjaga daerah pertahanan dengan bagus," kata RD seperti dilansir Wearemania.
Strategi menurunkan Benny juga tidak lepas dari kompetisi ISL yang panjang, sehingga harus dilakukan rotasi.
Selama 90 menit, Benny adalah pemain Arema yang paling banyak melakukan umpan silang. Dari kakinya terdapat 11 kali umpan silang dengan empat diantaranya tepat sasaran. Selain itu, Benny juga mengambil seluruh tendangan sudut yang dilakukan Arema dari sisi kiri.