REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perdana Menteri (PM) Palestina Salam Fayyad mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Rabu (10/4).
Sebenarnya niat pengunduran diri Fayyad bukanlah yang pertama kali. Pada akhir tahun lalu, Fayyad pernah mengutarakan niatnya kepada Abbas bahwa dia ingin berhenti sebagai perdana menteri.
Dua sumber kepada Reuters mengatakan ada keretakan hubungan antara Fayyad dan Abbas mengenai kebijakan pemerintahan Palestina. Hubungan antara Fayyad dan Abbas memburuk bulan lalu ketika Fayyad menerima pengunduran diri Menteri Keuangan Palestina Nabil Qassis.
Pengunduran diri Fayyad mendapat respons positif dari Barat. Pemerintah Barat menawarkan dukungan gigih untuk Fayyad sejak dia menjadi perdana menteri pada 2007 lalu.
Sebelumnya, seorang diplomat senior di Yerusalem yang enggan disebutkan namanya menanggapi rumor perpecahan antara Fayyad dan Abbas, dan mengatakan negara pendonor Barat akan sangat marah jika melihat Fayyad mundur.
"Kepergian Fayyad akan memiliki dampak serius pada hubungan dengan masyarakat internasional," kata diplomat itu.