Jumat 12 Apr 2013 16:21 WIB

Beda dengan TNI Soal Jumlah Pelaku Cebongan, Ini Kata Komnas HAM

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila (tengah) didampingi anggota Nur Kholis (kiri) dan Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman (kanan) dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar (kedua kanan)
Foto: Antara
Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila (tengah) didampingi anggota Nur Kholis (kiri) dan Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal (Pol) Sutarman (kanan) dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar (kedua kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komnas HAM memastikan adanya pelanggaran HAM dalam peristiwa penembakan empat orang di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Yaitu, pelanggaran atas hak untuk hidup dan hak atas rasa aman.

Ketua Komnas HAM, Siti Noor Laila, menyatakan masih belum bisa memastikan apakah pelanggaran HAM tersebut masuk dalam kategori berat atau ringan. "Itu yang masih akan diselidiki," ujarnya dalam sebuah jumpa pers di kantor Komnas HAM, Jumat (12/4).

Ia menambahkan, suatu tindakan baru dapat dikategorikan pelanggaran HAM berat apabila memenuhi unsur sistematis atau meluas. Ketentuan itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26/2000.

Menurut Laila, adanya perbedaan jumlah pelaku penyerangan antara Komnas HAM dan TNI adalah sesuatu yang wajar. Sebab, angka 11 orang yang dikeluarkan TNI masih berupa temuan awal. "Karena itu, masih diperlukan penyelidikan lebih lanjut," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement