REPUBLIKA.CO.ID, Perkenalan Zainab, sebut saja namanya demikian, dengan Islam berawal dari propaganda yang dilakukan keluarganya. Oleh keluarganya, penganut Sikh, menggambarkan Muslim sebagai sosok yang jahat dan tidak dipercaya.
"Orang tuaku selalu mengatakan Muslim selalu membawa perempuan Sikh ke Pakistan. Di sana, perempuan Sikh dijual," kata Zainab seperti dikutip Arabnews, Jumat (12/4).
Semakin banyak Zainab dengar cerita itu, ia semakin percaya. Pada akhirnya, muncul pandangan berbeda dari pikiran Zainab. Pandangan itu muncul karena ia banyak bergaul dengan teman berlatar belakang agama berbeda.
"Aku memang tidak pernah memilih-milih teman. Ini membuatku cukup akrab dengan Muslim," ujar Zainab.
Suatu hari Zainab bertemu dengan sahabatnya. Kebetulan ia beragama Islam dan mengenakan jilbab. Melalui sahabatnya ini Zainab merasakan ada hal yang berbeda dari seorang Muslim.
Tanpa terasa, Zainab sangat terpengaruh dengan perilaku santun sahabatnya itu. Kesan yang sama juga dirasakan ketika ia bergaul dengan pria Muslim.
Merasa cocok, Zainab pun tak ragu menjadikannya kekasih. Hubungan mereka perlahan memasuki jenjang yang lebih serius. Pernah ia ungkapkan kepada kekasihnya itu bahwa seorang perempuan Sikh harus menikah dengan pria Sikh.
"Tapi dia tak masalah dengan itu. Justru ia selalu mengajarkanku tentang keyakinan Islam," kata dia.
Usai menjalin hubungan dengan pria Muslim itu, Zainab merasakan hal yang aneh. Di telapak tangannya terlihat tanda Allah. Ia begitu panik. Lalu coba ia tanyakan tanda itu kepada teman-temannya. Ketika tidur terlelap, ia pun bermimpi Kabah.
Di satu sisi, Zainab merasa bahagia karena ini adalah petunjuk baginya untuk menjadi Muslim. Di sisi lain, keluarganya tentu akan menolak pilihannya itu. Akhirnya, Zainab memilih untuk meninggalkan rumah, beruntung keluarganya memaklumi apa yang dipilihnya itu.
Usai mengucapkan dua syahadat, ia tak ragu mengenakan jilbab. Ketika melihat penampilan baru anaknya itu, keluarga Zainab begitu terkejut. Namun, ia coba untuk memberikan pengertian. "Insya Allah, suatu hari mereka akan menjadi Muslim, Insya Allah," harap Zainab.