REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Proporsi warga senior (lanjut usia) Taiwan yang menderita demensia telah meningkat selama 20 tahun. Menurut survei, peningkatan prevalensinya adalah dari satu dalam 30, menjadi satu dalam 20. Demensia atau berkurangnya fungsi kofnitif otak bisa terjadi pada berbagai usia, namun umumnya pada lanjut usia.
Satu survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan (DOH) dan Asosiasi Penyakit Alzheimer Taiwan (TADA) pada 2011 dan 2012 tentang prevalensi demensia di Taiwan menemukan bahwa 130 ribu warga lanjut usia memiliki demensia pada 2012, dibandingkan dengan 50 ribu warga senior dua dekade lalu.
Presiden dan pakar neurologi di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan TADA, Chiu Ming-jang, mengatakan Taiwan memiliki 2,6 juta orang berusia 65 tahun dan di atasnya, prevalensi demensia sekitar 5 persen. Artinya, menurut laporan CNA, ada kenaikan dari 3,38 persen pada awal 1990-an.
Kenaikan 2,6 kali dalam jumlah aktual manusia lanjut usia dengan demensia selama rentang waktu itu konsisten dengan prediksi internasional untuk masyarakat lansia yang meningkat. Jumlah penderita juga meningkat dua kali lipat. Survei itu dilakukan dengan kunjungna acak ke 28 ribu warga.
DOH mengatakan bahwa pada masa mendatang, langkah-langkah terkait dengan demensia akan fokus pada menangguhkan serangan demensia. Selain itu, dikembangkan pula peralatan skrining kognitif untuk mendeteksi demensia untuk pendeteksian dan penanganan dini.