REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel menembakkan artilerinya ke Suriah pada Jumat (12/4), setelah pasukannya diserang di Dataran Tinggi Goland, wilayah Suriah yang diduduki. Peristiwa itu merupakan rangkaian terbaru insiden penembakan di garis depan yang relatif tenang.
"Tidak ada tentara terluka dan tidak ada kerusakan yang disebabkannya. Tentara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menanggapi dengan tembakan artileri ke arah sumber penembakan. Satu tembakan langsung telah diidentifikasi," kata militer dalam satu pernyataan, yang dilansir dari Reuters, Sabtu (13/4).
Pertempuran antara pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pemberontak yang berusaha menggulingkannya telah tumpah ke Dataran Tinggi Golan dalam beberapa pekan terakhir dengan tembakan sesekali dan mortir mendarat di wilayah yang dikuasai negara Yahudi itu.
Seorang juru bicara militer mengatakan dia tidak tahu apakah tentara Suriah atau pemberontak yang menembak pasukan Israel dan apakah tembakan itu nyasar atau disengaja.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang 1967 dan mencaplok dataran tinggi strategis itu pada tahun 1981 dalam langkah yang tidak diakui secara internasional. Para penjaga perdamaian PBB memantau garis gencatan senjata. Pihak militer mengatakan telah memberitahu PBB atas insiden tersebut.