REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, KH Ahmad Saiful Chalim AR mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai pemimpin berpaham komunis. Sebab, jika mereka yang dipilih akan justru mengancam keutuhan NKRI.
"Harus ada sikap hati-hati dan waspada pada gerakan komunisme, karena akhir-akhir ini banyak kejadian yang mengancam keutuhan NKRI. Karena itu dalam mencari pemimpin di negeri ini, jangan sampai disusupi oknum berpaham komunis," katanya menjelang acara sarasehan tentang komunisme di Surabaya, Sabtu (13/4).
Menurut cucu pencipta lambang NU, KH Ridlwan Abdullah itu, gerakan komunisme di Indonesia saat ini mulai sangat terasa dari kegairahan generasi muda yang tertarik dengan Marxisme-Leninisme, tanpa tahu fakta sejarah Bangsa Indonesia.
"Generasi muda NU perlu diberi wawasan sejak awal agar tidak salah langkah. Kita ambil contoh, banyak kaum muda Nahdliyin kurang memahami bahwa NU berjuang melawan PKI yang kerap melakukan perongrongan, pengkhianatan, dan pemberontakan terhadap keutuhan NKRI, seperti di Madiun pada 1848 dan pemberontakan G30S/PKI tahun 1965," katanya.
Pria yang akrab disapa Gus Saiful itu menilai, pemahaman tentang peran aktif kaum santri dan warga Nahdliyin dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, akan dapat membuat generasi muda tidak mengalami amnesia sejarah.
"Untuk itu, PCNU Kota Surabaya menggelar sarasehan bertajuk 'Kewaspadaan Terhadap Bangkitnya Komunisme di Era Reformasi' pada 14 April sebagai salah satu ikhtiar untuk mengantisipasi masuknya gerakan komunisme di Indonesia," katanya.
Dalam sarasehan itu, pihaknya menghadirkan Sekjen International Conference of Islamic Scolars (ICIS) dan juga mantan Ketua Umum PBNU, KHA Hasyim Muzadi; Brigjen Dr Anton Tabah (Polri); Mayjen (Purn) Kivlan Zen (TNI); H Slamet Effendy Yusuf (PBNU); dan sebagainya.
"Kami juga mengundang pengurus NU Kota Surabaya dan tokoh masyarakat yang peduli terhadap persoalan kebangsaan. Kami juga mengundang seluruh pengurus, lajnah dan lembaga, banom di jajaran NU Kota Surabaya," katanya, didampingi Ketua Lesbumi PCNU Kota Surabaya, Riadi Ngasiran.