REPUBLIKA.CO.ID, CIPANAS -- Akun pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhitung cepat mendapatkan verifikasi resmi. Hal ini menimbulkan sejumlah rumor, salah satunya SBY membayar 15 ribu dollar AS agar verififkasi itu bisa cepat dilakukan.
Namun, hal tersebut langsung dibantah SBY ketika meluncurkan akun resminya di Istana Cipanas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam (13/4).
"Sama sekali tidak ada dan tidak melakukan itu," katanya.
Ia justru mendapatkan penjelasan dari staf khususnya bahwa dari sekian banyak pemimpin G-20, hanya tinggal empat orang yang belum punya akun twitter, salah satunya adalah SBY.
Ketika dirinya menyatakan akan bergabung dengan twitter, perusahaan Twitter di Amerika Serikat menyambut baik. "Karena mau bergabung, sebagai ucapan terima kasih, proses verifikasi bisa lebih cepat," katanya.
Ia mengatakan akun yang diluncurkan betul-betul akan dipantau dirinya setiap hari. Dengan begitu, lanjut dia, tidak ada keraguan dari masyarakat untuk berkomunikasi langsung dengan presiden.
Ia menyadari publik tidak satu suara, terkadang ada yang berkata-kata bagus, netral, bahkan berlebihan, keras dan negatif, tetapi ia tidak bermasalah dengan hal itu.
"Yang saya tangkap adalah substansinya, bukan kata per kata. Ini negara demokrasi, baik-baik saja saling berbagi dan saling menyampaikan pandangan saya," katanya.