REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Permukiman kumuh di Jakarta tidak hanya identik dengan pola hidup tidak sehat, tapi juga sangat rawan dengan aksi kejahatan. Bahkan sejumlah perkampungan kumuh di ibu kota kerap menjadi tempat persembunyian para pelaku tindak kejahatan. Pemprov DKI pun berupaya menghapus daerah kumuh, salah satunya dengan memperbanyak rumah susun (rusun). Dengan menyediakan rusun yang layak, diharapkan pemukiman kumuh akan hilang tanpa perlu adanya kekerasan dan penggusuran.
"Kami saat ini konsen bagaimana membersihkan pemukiman kumuh tanpa penggusuran. Ya, caranya meminta warga tinggal di rumah susun," ujar Basuki T Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam sebuah kegiatan di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, seperti dilansir situs beritajakarta.
Ia menegaskan, Pemerintah DKI terus berupaya meningkatkan perekonomian warga ibu kota. Sebab, tingkat ekonomi yang rendah akan memicu tingginya angka kejahatan. "Permasalahan yang terjadi di Jakarta saat ini soal tingkat ekonomi masyarakat yang rendah, sehingga rawan terjadi tindak kejahatan. Bila angka ekonomi tinggi, pastinya tidak ada kejahatan," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Basuki, Pemprov DKI saat ini berupaya menata pemukiman warga di Jakarta. Termasuk dengan mengubah pola pembangunan dengan memperbanyak ratusan gedung rumah susun (rusun) di ibu kota.