Ahad 14 Apr 2013 11:21 WIB

Pilot Lion Air Masih Trauma

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Pesawat Lion Air JT-960 rute Bandung-Denpasar yang gagal mendarat di bandara Ngurah Rai tampak dari dari udara, di Denpasar, Bali, Sabtu (13/4).
Foto: FOTO ANTARA/Kapten laut Oscar Johanes Novie/ss/ama/13
Pesawat Lion Air JT-960 rute Bandung-Denpasar yang gagal mendarat di bandara Ngurah Rai tampak dari dari udara, di Denpasar, Bali, Sabtu (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Bambang Ervan mengungkapkan, pemeriksaan terhadap pilot Lion Air B737-800 NG masih memerlukan waktu karena trauma yang dialami.

Kondisi pilot penerbang pesawat tersebut, M. Ghazali menurut Bambang masih mengalami stres. Pasalnya, kecelakaan di pantai Bandara Ngurah Rai Bali ini merupakan insiden pertama yang dialami oleh Ghazali.

 

Menurutnya, pilot tersebut masih diberikan waktu untuk memulihkan kondisinya hingga kembali normal agar dapat dimintai keterangan. “Dia ada di kamar salah satu hotel di Bali, masih perlu waktu bagi pilotnya untuk sembuh dari trauma,” ujarnya.

Sebelumnya, Sabtu (13/4) sore waktu setempat armada Lion Air yang membawa 101 penumpang dan tujuh awak pesawat  ini mendarat di tepi laut tak jauh dari Bandara Ngurah Rai.

Tak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun sedikitnya 45 penumpang luka-luka ringan dan harus dilarikan ke lima rumah sakit setempat. Sampai saat ini, belum jelas penyebab dari jatuhnya pesawat yang terbang dari Bandung menuju Bali tersebut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement