REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Delapan korban jatuhnya pesawat Lion Air di Pantai Segara, Kuta, Bali, hingga saat ini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di kawasan Jimbaran, Denpasar, dan Tabanan.
"Kami ikut memantau kondisi korban Lion Air yang saat ini masih ada delapan orang korban dirawat di sejumlah rumah sakit," kata Kepala Sub-Bagian Pelayanan PT Jasa Raharja Cabang Bali, Thamrin Silalahi, ditemui di Rumah Sakit Kasih Ibu di Kedonganan, Kabupaten Badung, Ahad (14/4).
Menurut dia, di rumah sakit tersebut saat ini masih ada dua orang korban dirawat, yakni Irawati (62) yang menderita patah tulang hidung dan Siti Susilawati (27) yang menderita patah tulang leher. Keduanya berasal dari Bandung, Jawa Barat. Tiga orang petugas dari Lion Air juga terlihat menjaga korban yang dirawat di ruang 303 dan 304 itu.
Selain itu, satu korban dirawat di Rumah Sakit Surya Husada Denpasar, Rumah Sakit Kasih Ibu Teuku Umar (3), dan Rumah Sakit Kasih Ibu Tabanan (2). Sementara dua orang korban yang sebelumnya dirawat di RS BIMC, Kuta, sudah diperbolehkan pulang.
Silalahi menambahkan bahwa korban luka mendapat jaminan perawatan maksimal Rp 25 juta. "Kami langsung berikan jaminan kepada korban dengan nilai maksimal mencapai Rp 25 juta," katanya.