REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku campur aduk perasaannya kalau ditanya soal jejaring sosial, Twitter. Lho kok bisa?
"Saya makin cinta dengan Twitter. Tapi, juga benci. Benci tapi rindu," kata Dahlan usai menggelar olah raga sepeda santai di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Ahad (14/4).
Dahlan keranjingan "berkicau" di Twitter karena salah satu sarana ia mendekatkan diri kepada masyarakat. Adalah pembawa acara Metro TV, Najwa Shihab, yang "memaksa" dia memiliki akun Twitter. Begitu pengakuan Iskan.
Menurut catatan akun @iskan_dahlan, mulai aktif 12 April 2012, hingga kini pengikut alias follower-nya sudah mencapai sekitar 333.951 orang.
Mantan direktur utama PT PLN ini mengatakan, awalnya tidak terlalu aktif menanggapi "celoteh" para pengikutnya, banyak yang bernada menghina, menghujat, memprovokasi, meskipun banyak juga yang mengaku simpati.
Menurut Dahlan, Twitter itu bisa menggambarkan dunia yang sesungguhnya, ada yang baik ada yang buruk, ada yang nakal ada yang sopan, ada negatif ada positif, tapi ada juga kritik yang tulus dan membangun.
"Kalau ada pertanyaan soal bagaimana BUMN, saya teruskan dan diskusikan dengan jajaran BUMN. Di sisi lain kalau ada yang bernada provokasi...ya saya anggap hiburan saja," ujar Dahlan.
Dahlan pun membeberkan waktu-waktu favoritnya untuk berkicau, menjelang subuh, berada di jalan tol, terkena macet, dan malam sebelum istirahat tidur.
"Tidak harus setiap saat nge-twitt lho... kapan kerjanya?," kata Dahlan.
Pada April 2013 akun @iskan_dahlan memasuki usia satu tahun. Setahun berkicau, dia makin piawai berinteraksi dengan "umat"-nya.
"Sekarang kalau saya melakukan kultwit (kuliah Twitter), untuk membalas respon dari follower jangan menggunakan retweet, tetapi langsung saja compose tweet," ujar dia.
Menurut dia, tidak ada kata terlambat bagi seseorang membuat akun Twitter termasuk ketika Presiden Susilo Bambang Yudhyono yang mulai mengaktifkan Twitter dengan alamat @SBYudhoyono.