Ahad 14 Apr 2013 21:38 WIB

Cegah Penyebaran Virus H7N9, 507 Unggas Dimusnahkan

Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Lebih dari 500 unggas dimusnahkan di Kabupaten Shunyi, Pinggiran Beijing, tempat kasus pertama flu unggas H7N9 di Ibu Kota China itu dilaporkan pada Sabtu (13/4), kata seorang pejabat kabupaten pada Ahad.

Pemusnahan tersebut dilakukan setelah seorang anak perempuan yang berusia tujuh tahun di kabupaten itu dikonfirmasi telah terinfeksi rangkaian baru flu unggas tersebut.

Anak perempuan itu memperlihatkan gejala influenza pada Kamis (11/4) dan dikirim ke Rumah Sakit Ditan Beijing untuk dirawat. Ia sekarang berada dalam kondisi stabil, kata beberapa pejabat setempat dalam satu taklimat.

Orang tua anak perempuan tersebut terlibat dalam perdagangan unggas hidup. Mereka telah ditempatkan di dalam pengawasan medis dan belum memperlihatkan gejala flu. "Sebanyak 75 unggas yang telah mereka jual di Shunyi dibeli dari seorang pengusaha dari Kotapraja Tianjin," kata Xinhua.

Dinas kesehatan telah mensterilkan rumah anak perempuan itu, sekolah tempat ia belajar, pasar burung setempat dan sistem pembuangan dalam upaya mengendalikan penyebaran virus tersebut.

Upaya serupa untuk memilah unggas dilakukan pada awal April di Shanghai, tempat virus H7N9 dideteksi pada burung merpati di satu pasar lokal. Virus itu telah membuat sakit puluhan orang di China sejauh ini, 11 di antara mereka meninggal. Belum ada bukti jelas bahwa virus tersebut dapat menular antar-manusia.

sumber : Antara/ Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement