REPUBLIKA.CO.ID, Kebijakan Departemen Pendidikan Inggris yang ingin menghapuskan sejarah Islam dalam kurikulum mata pelajaran sekolah mendapat penentangan dari aktivis muslim setempat.
Diantara yang paling gencar menentang adalah Dewan Muslim Inggris (MCB). MCB mengatakan saat ini pihaknya tengah melobi Departemen Pendidikan Inggris yang masih mempunyai kesempatan hingga Selasa (16/4).
Organisasi yang mewakili sekitar 500 organisasi Islam di Inggris itu juga mengimbau umat Islam Inggris agar mau peduli terhadap kebijakan Departemen Pendidikan Inggris yang akan diluncurkan itu.
"Anak-anak muslim di Inggris nantinya tidak akan melihat peran mereka dalam sejarah Inggris. Itu bisa menyebabkan mereka dikucilkan," kata perwakilan MCB seperti dilansir dari the Guardian (14/4).
"Anak-anak non-muslim akan meyakini umat Islam tak punya peran apa-apa bagi Inggris," tambah pernyataan itu.
MCB menyayangkan rencana penghapusan kurikulum Sejarah Islam itu.
Karena rata-rata sekitar sepuluh persen siswa muslim berada dan tersebar di sekolah-sekolah Inggris.
Penghapusan kurikulum tersebut juga akan menanamkan kepada siswa sendiri bahwa Islam ternyata tidak memberikan kontribusi apa-apa kepada peradaban Barat dan membuat Islam terkucilkan.
Padahal, peran umat Islam India, Hindu, dan Sikh yang berperang membela Inggris pada Perang Dunia Pertama dan Kedua sangat berarti dalam fase peradaban Inggris sendiri.