REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sejumlah rangkaian aksi mematikan terjadi di Somalia. Sebuah bom meledak di Gedung Mahkamah Agung saat Ahad (14/4) waktu setempat. Ledakan, menyusul aksi serangan yang dilakukan gerombolan bersenjata di kompleks serupa.
Seorang anggota parlemen Somalia, Dahir Amin Jesow, mengatakan, jumlah korban dari rangkaian aksi tersebut berjumlah 35 orang. Sedangkan puluhan lainnya juga kritis. Kepal komite keamanan negara ini menandaskan, serangan terjadi terpisah. Serangan pertama dilakukan oleh gerombolan bersenjata berseragam polisi.
Aljazirah melansir tembak menembak terjadi di kompleks pengadilan. Setidaknya 10 orang tewas sekitar saat penjaga melakukan perlawanan di luar ruang sidang. Tidak disebutkan peradilan yang sedang berlangsung saat serangan. Akan tetapi, mundurnya para penjaga membuat kelompok tersebut memasuki ruang sidang.
Seorang juru bicara peradilan tewas, dan dua korban diketahui sebagai pengacara juga ikut tewas. Tidak lama berselang, ledakan berskala besar menambah esklasi kepanikan. Dikatakan, sebuah bom sengaja ditanam dalam sebuah mobil dan diledakkan tidak lama setelah serangan awal. Seorang pejabat pemerintah mengatakan penyerang adalah sembilan anggota Al-Shabab.
Washington Post mengabarkan kelompok Al-shabab bertanggung jawab atas dua serangan tersebut. Serangan kali ini adalah terparah, sejak pemerintah berusaha mempersempit ruang gerak kelompok bersenjata tersebut. Al-shabab adalah gerombolan bersenjata yang menguasai sebagaian wilayah Somalia.