REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Republik Islam Iran Mohammad Hosseini mengatakan Barat melarang saluran media Iran karena takut terungkapnya fakta sebenarnya dari peristiwa yang terjadi di dunia.
"Barat prihatin dengan pengaruh siaran layanan dunia Iran karena saluran ini aktif [mengungkapkan] kebenaran dan menunjukkan apa yang ada di balik layar dari berbagai peristiwa," kata Hosseini pada konferensi pers seperti dilansir kantor berita IRNA.
Pemerintah negara-negara Barat berusaha untuk "memonopoli penyebaran informasi", sehingga siarannya mencerminkan bagaimana mereka membenamkan kepentingannya kepada publik dunia. "Barat berpura-pura mewakili banyak suara, namun sebenarnya sebagian besar dari jaringan informasi, dan kantor beritanya tergantung pada kepentingan Kapitalis ... dan tidak mentolerir setiap suara lainnya," tegasnya.
Dalam beberapa bulan terakhir, penyedia satelit Eropa telah meluncurkan kampanye bersama untuk membungkam penyiaran internasional Iran. Kampanye ini mengungkapkan wajah sesungguhnya Barat, yang mengajarkan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan berbicara, tapi pada praktek terjadi sebaliknya.