REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Liz Norden adalah seorang ibu dari lima anak. Dia baru saja selesai membawa bahan makanan ke rumahnya pada Senin (15/4) siang waktu setempat. Telepon genggamnya berbunyi.
"Ma, aku terluka sangat buruk,"ujar anaknya yang berusia 31 tahun. Putranya tengah berada di ambulans. Kepada ibunya, dia mengabarkan, tengah dievakuasi ke Medical Center Beth Israel Deaconess, dikutip dari bostonglobe.
Lelaki itu adalah putra kedua Norden. Dia pergi bersama kakaknya untuk menonton seorang teman yang menjadi peserta di lomba maraton Boston.
Di telepon, dia mengatakan, kakinya terbakar akibat ledakan. Kakaknya berada didekatnya, tapi dia tak tahu kemana kakaknya sekarang berada.
Dua jam berikutnya, keributan di telepon genggam dan kepanikan menerpa Norden. Kedua kakak beradik itu harus kehilangan sepotong kakinya, dari lutut hingga telapak. Satu dibawa ke Beth Israel Deaconess, lainnya di Rumah Sakit Brigham and Women.
"Saya tak pernah membayangkan di mimpi saya ini akan terjadi,"ujar Norden. Hingga kini, ibu malang itu tidak diperbolehkan menjenguk kedua-anaknya karena sedang dalam perawatan. Dia tidak mau menyebut nama kedua anaknya sebelum bertemu.