REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia terus memantau perkembangan bom Boston, Amerika Serikat. Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, pemerintah menyampaikan rasa prihatin yang mendalam pada keluarga korban di AS yang terkena musibah.
Ia mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapatkan laporan dari Duta Besar RI di AS serta konsulat jendral (Konjen) Washington dan Boston terkait bom tersebut.
"Yang pasti Presiden dilaporkan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban atas peristiwa tersebut. Meskipun dilaporkan ada WNI yang ikut dalam maraton" katanya, Selasa (16/4).
Ia mengatakan pemerintah, lewat Kementerian Luar Negeri terus memonitor perkembangan di sana. Pemerintah pun meminta agar WNI meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan.