REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengharapkan Ibu kota Negara (Indonesia) pindah ke Kecamatan Maja karena lahannya begitu luas juga dekat dengan DKI Jakarta.
"Saya kira Kecamatan Maja sangat strategis dijadikan alternatif Ibu Kota Negara RI, karena bebas dari ancaman bencana alam, seperti banjir, gempa tektonik dan tsunami karena tidak memiliki pantai," kata Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebak Agianto Ahmad Tahir di Rangkasbitung, Rabu (17/4).
Selama ini, pemindahan Ibu Kota Negara RI masih sebatas wacana dan pemerintah belum serius untuk mengkaji pusat pemerintahan tersebut. Pemindahan Ibu Kota Negara ramai dibicarakan ketika banjir melanda Jakarta hingga Istana Presiden tergenang air.
Namun, kata dia, ada benarnya bahwa Ibu Kota Negara harus pindah ke daerah lain yang bebas dari ancaman bencana alam. Karena itu, pihaknya mendukung jika pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota Negara itu.
"Kami setuju pemindahan Ibu Kota Negara pindah ke Kecamatan Maja karena memiliki keunggulan dibandingkan Bogor, Bekasi, dan Karawang," ujarnya.
Menurut dia, perjalanan Jakarta-Maja bisa ditempuh selama satu jam dengan jarak 60 kilometer. Selain itu juga begitu mudah dilintasi angkutan darat, seperti kereta api maupun kendaraan umum.
Saat ini jalur ganda sudah dioperasikan melayani rute Maja-Jakarta. Begitu pula sarana jalan tol bisa menghubungkan BSD Serpong atau tol Merak-Balaraja. "Kami berharap Ibu Kota RI pindah ke Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak," katanya.
Ia mengatakan pengembangan lokasi Ibu Kota Negara di Kecamatan Maja dengan areal seluas 5.250 hektare milik Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) begitu mudah untuk digunakan sebagai pusat pemerintahan.
Pemerintah daerah mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kementerian serta Badan Pembangunan Nasional (Bapenas) pemindahan Ibu Kota RI layak di Kecamatan Maja. "Pemindahan pusat pemerintah pindah ke Lebak bisa mengatasi kemacetan dan banjir di Jakarta," katanya.
Agianto menyebutkan selama ini Kecamatan Maja merupakan daerah bebas dari ancaman bencana alam, seperti banjir, gempa tektonik serta bebas tsunami karena tidak memiliki pantai. Selain itu juga kepala negara sangat mudah untuk komunikasi dengan menteri maupun instansi lain.
"Kami menilai Kecamatan Maja sebagai lokasi pusat pemerintahan akan berdampak positif terhadap percepatan pembangunan di Lebak," katanya.
Sejumlah aktivis Kabupaten Lebak menilai Kecamatan Maja sangat cocok sebagai pusat pemerintahan karena lahannya sebagian besar milik BUMN sehingga tidak mengeluarkan dana cukup besar.
Di samping itu juga Kecamatan Maja sebagai "Kota Kekerabatan" dengan tiga daerah, antara lain Kabupaten Serang, Tangerang dan Bogor. Pihaknya akan mendorong jika kantor pusat pemerintahan pindah ke Lebak guna mengatasi kebanjiran dan kemacetan kendaraan.
"Kami minta pemerintah serius untuk memastikan pemindahan Ibu Kota RI ke Kecamatan Maja," kata Bahtiar, seorang aktivis dari mahasiswa Kabupaten Lebak.