REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) diminta mengambil sikap tegas kepada sejumlah tayangan sinetron di televisi yang telah mendeskreditkan Islam. Permintaan ini disampaikan oleh Pembina Masyarakat TV Sehat, Fahira Idris.
Dalam pengaduannya kepada KPI, Fahira menyebutkan sejumlah serial sinetron yang dianggap telah merendahkan citra Islam. Diantaranya ada tayangan sinetron Haji Medit (SCTV), Islam KTP (RCTI), Tukang Bubur Naik Haji (RCTI), dan Ustad Foto Kopi (SCTV).
"Tayangan-tayangan sinetron ini sangat merendahkan simbol umat Islam dengan menempatkan Islam sebagai 'tersangka' kejelekan," kata Fahira saat dijumpai wartawan, Rabu (17/4).
Lebih lanjut Fahira mengatakan, sinetron tersebut menggunakan judul terminologi Islam. Sayangnya isi dan jalan ceritanya, kata dia, masih jauh dari perilaku Islami. Bahkan tidak jarang dalam tayangan tersebut, sambungnya, karakter ustaz dan haji yang merupakan tokoh panutan di tengah-tengah masyarakat melakukan tindakan di luar kepatutan.
Hal itu ditampilkan dengan gambaran suka mencela, iri, dengki, dan sama sekali tidak ada pesan Islam di dalamnya.
"Tayangan sinetron-sinetron tersebut telah memunculkan persepsi buruk tentang tokoh panutan dalam agama Islam. Jelas hal ini sangat meresahkan masyarakat," ujarnya.
Untuk itu Fahira sangat berharap agar KPI bisa bersikap tegas kepada sinetron semacam itu. "Kami mendesak agar KPI dapat segera menghentikan tayangan-tayangan sinetron tersebut," pintanya.