REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Jaksa Senegal pada Rabu secara resmi menuduh Karim Wade, putra mantan presiden negara Afrika Barat, dengan korupsi dan memerintahkan dia ditahan tanpa jaminan, kata pengacaranya kepada Reuters.
Wade adalah tokoh paling kuat di pemerintahan ayahnya Abdoulaye Wade. Ia ditangkap pekan ini atas dugaan mengumpulkan uang 1,4 miliar dolar AS secara ilegal dalam beberapa aset melalui jaringan perusahaan induk gelap.
"Dia baru saja didakwa dan akan ditahan," kata Demba Cire Bathily, pengacara Wade, kepada Reuters.
Kasus yang diajukan telah menyoroti upaya Presiden Macky Sall, yang mengalahkan Abdoulaye Wade dalam pemilihan tegang tahun lalu, untuk menindak korupsi di negara miskin di Afrika Barat itu.
Karim Wade secara serempak menjabat sebagai menteri untuk infrastruktur, kerja sama internasional, energi dan transportasi udara, dengan total anggaran setara dengan sepertiga dari pengeluaran negara.
Jaksa menuduh Wade telah mengambil saham di sektor besar ekonomi, termasuk perusahaan yang terlibat dalam mengelola pelabuhan Dakar, menyediakan layanan di bandara saat ini dan membangun bandara kedua di luar ibu kota.
Jaksa mengatakan mantan menteri itu telah dikaitkan dengan perusahaan-perusahaan itu melalui jaringan kompleks perusahaan lepas pantai yang berbasis di beberapa lokasi termasuk Panama, British Virgin Islands dan Luksemburg.
Pengacara Wade telah menuduh pemerintahan baru melakukan perburuan politik dan mengklaim mereka sah untuk dapat menjelaskan semua asetnya.