Jumat 19 Apr 2013 05:17 WIB

Ini Cara Jokowi Larang Siswa Corat-Coret

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
Foto: Antara
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, Usai mengikuti Ujian Nasional (UN), seluruh siswa di DKI Jakarta dilarang menggelar aksi corat-coret baju seragam, fasilitas umum maupun konvoi. Sebagai pencegahan, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar lomba baju daerah saat pengumuman kelulusan.

 

"Jakarta itu trendsetter, jadi dilihat oleh banyak wilayah lain. Jangan sampai ada coret-coret baju setelah selesai UN," ujar Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, saat menggelar dialog dengan siswa perserta UN dari SMAN 70 dan SMAN 6, seperti dilansir situs beritajakarta.com.

Dikatakan Jokowi, aksi corat coret usai ujian bukan merupakan budaya Indonesia. Tidak ada nilai yang terkandung dalam kebiasaan negatif tersebut. "Jangan corat coret baju, memang apa nilai yang ada disitu? Lebih baik bajunya dikumpulkan, untuk diberikan ke adik-adik kita yang kurang mampu dan membutuhkan," katanya.

Jokowi pun meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mengadakan kegiatan di haru pengumuman kelulusan nanti. "Saat hari H pengumuman kelulusan, mereka (siswa) dilombakan saja pakai baju adat dari Sabang sampai Merauke. Biar jangan ada corat-coret dan konvoi," pintanya. 

Dalam acara itu, Jokowi juga menggelar simulasi hubungan yang baik antar sekolah. Masing-masing sekolah yakni, SMAN 70 dan SMAN 6 diminta perwakilannya tiga orang untuk ke depan. Kemudian mereka bergantian saling bergendongan. "Ini menunjukkan kita ini satu saudara sekota Jakarta. Kita harus berkompetisi, tapi dengan negara lain, jangn antar kita sendiri malah tawuran," kata Jokowi.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement