Jumat 19 Apr 2013 11:34 WIB

Pusri Ekspor Pupuk Urea 84 Ribu Ton

Produksi pupuk urea di PT Pusri.
Foto: Republika/Maspril Aries
Produksi pupuk urea di PT Pusri.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) hingga April 2013 telah mengekspor pupuk urea ke beberapa negara di Asia sebanyak 84.233 ton. "Kegiatan ekspor tersebut akan terus ditingkatkan untuk memperluas pasar mengantisipasi peningkatan produksi seiring sedang dibangunnya satu pabrik baru," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Pusri Sulfa Ganie di Palembang, Jumat (19/4).

Menurut dia, saat ini dengan empat pabrik yang memiliki total kapasitas produksi terpasang mencapai 2,262 juta ton pupuk urea per tahun secara umum dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani dalam negeri dan sebagian dialokasikan untuk memenuhi permintaan luar negeri. Dengan adanya pembangunan satu pabrik baru proyek revitalisasi Pusri II-B akan menambah produksi sebesar 457.500 ton per tahun sehingga total produksi urea PT Pusri menjadi 2,61 juta ton per tahun pada tahun 2015.

Melalui perluasan pasar ke luar negeri, ujar Sulfa, diharapkan semua hasil produksi bisa terserap pasar sehingga ke depan perusahaan pupuk di Bumi Sriwijaya ini bisa terus berkembang dengan menambah beberapa pabrik baru lagi. Dia menjelaskan, kegiatan ekspor yang dilakukan perusahaan sekarang ini dijamin tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri, karena sesuai ketentuan tidak akan dilakukan ekspor jika kebutuhan dalam negeri belum terpenuhi dengan baik.

Stok pupuk urea sekarang mencapai 197.900 ton dengan perincian di tingkat pabrik atau lini I sebanyak 42.500 ton, sedangkan di lini II dan III atau tingkat gudang di kabupaten/kota serta sentra produksi pertanian mencapai 155.400 ton.

Berdasarkan kondisi stok pupuk tersebut, Sulfa menuturkan, kebutuhan petani di sembilan provinsi yakni Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi wilayah tanggung jawab PT Pusri dijamin bisa terpenuhi dengan baik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement