Jumat 19 Apr 2013 16:38 WIB

Dua Pendeta Perkosa Pembantu di Jaksel

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Citra Listya Rini
Pemerkosaan/ilustrasi
Foto: Antara
Pemerkosaan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus tindakan asusila terjadi lagi, kali ini menimpa seorang ibu yang bekerja di rumah pemuka agama. Pemuka agama DP dan PY merupakan pengurus panti YKOT di bawah yayasan PB, Jakarta Selatan.

Korban yang berinisial MR, dipaksa untuk melayani hasrat seksual pendeta tersebut. MR mengaku takut kepada dua pelaku karena mereka mengancam akan melampiaskan kepada dua anak gadisnya.

"Dari pengakuan MR, dia dipaksa untuk melayani keinginan pemuka agama tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Jumat (19/4).

Rikwanto mengatakan MR terbelit dengan kemiskinan, sehingga dia bekerja kepada dua pelaku tersebut. MR juga meminta izin untuk mengajak lima anaknya. Di sana MR menjadi pembantu rumah tangga.

Pelaku mengancam jika korban tidak mau melayani maka dua anak gadisnya yang menjadi korban. "Akhirnya MR mau melayani permintaan dua pendeta itu," ujar Rikwanto

Rikwanto mengungkapkan aksi dua pendeta berlanjut melakukan pelecehan kepada dua anak gadis MR. Lantas, MR mengadukan ke pengurus yayasan lainnya. Dari pengurus tersebut akhirnya MR mengadukan ke polisi.

Kedua pelaku juga sempat mengancam agar MR membayar denda sekitar Rp 30 juta jika mencoba keluar dari rumahnya.

Dari keterangan salah satu pengurus yayasan, Tony Foo, dia juga pernah mendengar keluhan serupa dari beberapa anak perempuan panti. MR hanya korban kesekian dari tindakan bejat dua pendeta tersebut.

"Salah satu anak panti yang masih berusia belasan tahun  juga mengadu ke dia pernah diperkosa pelaku," kata Rikwanto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement