REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA- Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Karya Indah di Sungai Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, terhambat oleh cuaca buruk.
"Sepanjang hari ini (Jumat) Kota Samarinda terus diguyur hujan, sehingga sempat menghambat pencarian korban tenggelamnya KM Karya Indah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur Wahyu Widhi Heranata, Jumat (19/4).
Berdasarkan data dari Posko Trauma Centre hingga Jumat malam, jumlah korban tewas penumpang KM Karya Indah yang berhasil ditemukan sebanyak 19 orang, sementara empat penumpang lainnya masih dinyatakan hilang.
Selain kondisi cuaca, derasnya arus Sungai Mahakam serta kondisi ketiadaan jarak pandang juga menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian.
Hanya saja lanjut Wahyu Widhi Heranata, tim SAR gabungan dari Badan SAR Nasional, BPBD Kaltim dan Samarinda, Brimob Polda Kaltim dan TNI terus melakukan penyisiran dan sepanjang Jumat pagi hingga sore, berhasil ditemukan 16 jenazah.
"Sehingga sampai hari ini sudah 19 orang dinyatakan meninggal atas peristiwa itu. Korban terjauh ditemukan hampir 10 kilometer dari lokasi tenggelamnya KM Karya Indah yakni di kawasan Selili, Samarinda Ilir," kata Wahyu Widhi Heranata.
Mempertimbangkan derasnya arus Sungai Mahakam lanjut dia, pencarian korban tenggelamnya KM Karya Indah tersebut akan diperluas hingga ke kawasan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Masa tanggap darurat insiden KM Karya Indah berakhir pada 23 April 2013. "Namun, pencarian akan terus dilakukan dan kami berharap seluruh korban dapat ditemukan," kata Wahyu Widhi Heranata.