Sabtu 20 Apr 2013 05:03 WIB

Beginilah Reaksi Ayah Tersangka Pelaku Bom Boston

Dhzokhar Tsarnaev, diidentifikasi FBI sebagai 'Tersangka Kedua' dalam kasus pengeboman Maraton Boston, 2013.
Foto: BOSTON POLICE DEPARTMENT
Dhzokhar Tsarnaev, diidentifikasi FBI sebagai 'Tersangka Kedua' dalam kasus pengeboman Maraton Boston, 2013.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW---Ayah dua bersaudara asal Chechnya yang diduga menjadi pelaku pengeboman Maraton Boston mengaku kedua putranya itu tidak bersalah atas kejahatan apapun, seperti dikutip kantor berita Interfax, Jumat. "Menurut saya, kedua anak saya dijebak oleh dinas rahasia karena mereka beragama Islam," kata Anzor Tsarnaev, kepada kantor berita Interfax di Makhachkala, sebuah kota di Kaukasus Utara Rusia.

 

Anzor Tsarnaev adalah ayah dari Tamerlan Tsarnaev (26), yang ditembak mati oleh polisi di Boston, serta adiknya yang berusia 19 tahun, Dzhokar, yang masih buron, tulis Interfax. "Mengapa mereka membunuh Tamerlan? Bukankah seharusnya mereka menangkapnya hidup-hidup," kata Anzor.

Anzor mengatakan Dzhokar saat ini sedang berada di persembunyian. Berdasarkan keterangan sang ayah, Dzhokar merupakan seorang mahasiswa kedokteran. "Kami sedang menunggunya pulang ke Rusia untuk masa liburan, sekarang saya tidak tahu lagi apa yang akan terjadi," katanya.

NBC News melaporkan bahwa Tsarnaev bersaudara yang telah menetap secara sah di AS selama beberapa tahun terakhir itu diyakini bertanggung jawab atas serangan maut pada Senin di garis finis lomba Maraton Boston yang terkenal itu.

Kepolisian Boston mengimbau 900.000 orang yang bermukim di kota itu untuk tidak keluar rumah setelah drama pengejaran terhadap Dzhokar digelar pasca-tertembaknya Tamerlan. Polisi dengan senapan dilaporkan membanjiri jalanan Boston dan helikopter pencari meronda udara. Sirene meraung di seluruh kota, sementara regu bom menggeledah rumah demi rumah.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement