REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bentuk dukungan kepada budaya Indonesia PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) membangun tempat pembinaan dan pemberdayaan batik. Tempat binaan yang bernama Rumah Batik tersebut dibangun di Desa Wiradesa, Pekalongan.
Rumah Batik dibangun untuk membantu pendidikan buruh batik menjadi pengrajin dan pengusaha profesional. Rumah Batik diharapkan menghasilkan desain batik terbaru. Nantinya, produk itu akan dipasarkan dalam wadah Koperasi Masyarakat Batik TBIG yang dikelola secara swadaya oleh anak didik Rumah Batik TBIG.
Pembangunan ini merupakan salah satu upaya perseroan untuk membantu pemerintah dalam melestarikan budaya batik Indonesia. Karena batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia.
Pekalongan dipilih berdasarkan survei yang telah dilakukan perseroan secara infrastruktur dan budaya. Pekalongan adalah kota batik dunia dan kota pesisir yang mudah menerima setiap desain dan warna-warna baru.
"Pekalongan adalah kota yang tepat bagi keberadaan Rumah Batik TBIG," ujar Presiden Direktur TBIG Herman Setya Budi, Sabtu (20/4).
Selain itu dalam rangka program corporate social responsibility (CSR) perseroan juga mengadakan lomba desain batik untuk pelajar, masyarakat, dan pengrajin. Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong ketertarikan generasi muda dalam mendesain dan memaknai batik.