REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- RCTI menyatakan akan memenuhi panggilan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait laporan soal sinetron yang dianggap merendahkan simbol Islam.
Dalam konfirmasinya ke Republika, Sekretaris Perusahaan RCTI, Adjie S. Soeratmadjie mengatakan, pihaknya bersedia hadir dan menjelaskan sesuai keinginan KPI.
Ia mengungkapkan, sebenarnya tidak ada masalah dari isi sinetron yang dikeluhkan masyarakat tersebut.
"Tapi akan kita lihat poin apa yang menjadi keberatan. Karena kami pun belum mendapatkan masalah resminya dari KPI, baru mendengar berita dari media kalau itu dianggap tidak sesuai," ujar Adjie saat dikonfirmasi, Ahad (21/4).
Sebelumnya, Masyarakat TV Sehat meminta KPI mengambil sikap tegas kepada sejumlah tayangan sinetron di televisi yang telah mendeskreditkan Islam.
Dalam pengaduannya kepada KPI, Pembina Masyarakat TV Sehat, Fahira Idris menyebutkan sejumlah serial sinetron yang dianggap telah merendahkan citra Islam. Diantaranya ada tayangan sinetron Haji Medit (SCTV), Islam KTP (RCTI), Tukang Bubur Naik Haji (RCTI), dan Ustad Foto Kopi (SCTV).
"Tayangan-tayangan sinetron ini sangat merendahkan simbol umat Islam dengan menempatkan Islam sebagai 'tersangka' kejelekan," kata Fahira.