REPUBLIKA.CO.ID,DEN HAAG -- Lagu berjudul Koningsleid (Lagu Raja) batal tampil sebagai pengiring resmi pengangkatan Pangeran Willem Alexander sebagai penerus tahta kerajaan Belanda dalam seremoni penobatan pada 30 April mendatang.
Seperti dikutip BBC, puluhan ribu warga meneken petisi lewat internet meminta lagu itu tak diputar setelah syair maupun notasi musiknya dianggap 'bodoh' dengan mencampur irama paduan suara hingga rap.
Hanya berselang beberapa jam setelah lagu ini secara resmi mulai diperdengarkan kepada publik pada Jumat (19/4) lalu, sedikitnya 37 ribu pendengar menyatakan ketidaksukaan mereka secara online. Lagu ini digubah oleh komposer berdarah Belanda-Inggris, John Ewbank, dan ditampilkan secara keroyokan oleh 51 artis Belanda.
Sejumlah warga menyampaikan pesan mereka dengan nada sengit. "Sebagai protes atas lagu bodoh 'King's Song' ini, saya menyatakan berhenti sebagai warga Belanda," tulis seorang warga.
Sementara pengamat menyebut lagu yang berawal pelan namun kemudian tiba-tiba pada satu bagian berubah meledak-ledak dengan gaya rap dianggap "terlalu dibuat-buat" dan bagian rap-nya disebut "mengerikan".
Ewbank sendiri menyatakan berbagai cacian itu sudah diperkirakan akan muncul karena lagu ini mendapat "sorotan besar".
Sementara liriknya ditulis berdasarkan masukan warga Belanda sendiri, ada empat penulis lagu yang mencoba menyatukan baris-baris syairnya.
Di negara kerajaan itu muncul pula kritik yang menyebut lagu ini "spontan mengubah Anda jadi republiken".
Meski dinyatakan batal, menurut daftar penjualan virtual melalui iTunes, lagu ini tetap langsung melesat ke jajaran lagu terlaris iTunes Belanda setelah dirilis.