REPUBLIKA.CO.ID, SICHUAN -- Telapak tangan Huang Zhongmin memar, jari berdarah dan kuku terkelupas. Tapi, Huang tak mau berhenti menggali reruntuhan rumahnya untuk menemukan putranya yang tertimbun.
Selama enam jam, Huang terus mengobrak-abrik batu yang menutupi putra mungilnya. Huang merasa cahaya hidupnya mungkin telah hilang selamanya, tapi ia tak mau berhenti menggali.
Huang berdoa, memohon keajaiban. Ia akhirnya menemukan putranya, dan rasa pedih itu pun sirna --doanya terkabul. Anak lelaki itu masih sadar dan hanya menderita luka ringan di mata kirinya.
Anak lelaki Huang termasuk di antara mereka yang selamat setelah gempa dengan kekuatan 7,0 pada Skala Richter mengguncang Provinsi Sichuan, Sabtu pagi (20/4).
Gempa dikabarkan menewaskan sedikitnya 156 orang dan melukai sekitar 5.500 orang lainnya. Wilayah yang diguncang gempa sebagian besar merupakan pedesaan dan pegunungan.