Senin 22 Apr 2013 10:29 WIB

Bank Mandiri Kumpulkan 400 Direktur Keuangan

Bank Mandiri
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Persero Tbk mengumpulkan sekitar 400 direktur keuangan perusahaan dari berbagai sektor industri dalam sebuah forum bertema Investasi untuk Inovasi. "Inovasi merupakan salah satu upaya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi kita," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin saat membuka acara Chief Financial Officer (CFO) Forum 2013 di Jakarta, Senin (22/4).

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yang hadir sebagai pembicara kunci juga menyebut bahwa acara tersebut positif untuk meningkatkan komunikasi di antara mereka. "Acara ini baik karena mengikat seluruh direktur keuangan," ujar Dahlan.

CFO Forum kali ini mendiskusikan tentang peningkatan daya saing melalui investasi di bidang inovasi. Sekitar 400 direktur keuangan dari perusahaan milik negara, swasta, dan asing yang hadir berdialog tentang strategi pengembangan inovasi yang efektif untuk mendukung pertumbuhan usaha di tengah makin ketatnya persaingan.

Sebelumnya Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca Nelwan Mok mengatakan para direktur keuangan perlu memperhitungkan pentingnya inovasi untuk memenangkan persaingan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menghadapi persaingan global. "Terlebih lagi saat ini ekonomi dunia makin terintegrasi dan beralihnya pusat pertumbuhan ekonomi global ke kawasan timur khususnya Asia," ujarnya.

The Global Competitiveness Report 2012-2013 yang disusun oleh World Economic Forum melaporkan, dari survei terhadap 144 negara di 2012 menunjukkan Indonesia mengalami penurunan indeks daya saing global dari posisi ke-46 (2011) menjadi ke-50 (2012). Jika dibandingkan negara-negara di ASEAN, Indonesia menempati peringkat kelima setelah Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement