REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua stasiun televisi nasional, SCTV dan RCTI akhirnya sepakat akan memperbaiki isi tayangan sinetron yang menggambarkan penokohan simbol tokoh Islam 'Ustad dan Pak Haji'.
Pada pertemuan yang diselenggarakan di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Senin (22/4), hadir tiga stasiun televisi swasta nasional, termasuk Trans7, Kelompok Masyarakat TV Sehat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hal itu disampaikan Anggota KPI Pusat Bidang Isi Siaran, Nina Mutmainnah. Ia mengatakan, dari hasil pertemuan selama kurang lebih satu jam tersebut, ada kesepakatan akan memperbaiki tayangan sinetron penokohan simbol Islam yang tidak selayaknya tersebut.
"Lembaga penyiaran dalam hal ini stasiun TV swasta nasional, sepakat memperbaiki semua yang dianggap tidak sesuai," ujar Nina kepada Republika, Senin (22/4). Ia mengungkapkan, ada tayangan yang sudah dihentikan dan ada yang harus berubah sifat dari alur cerita penokohannya.
Nina pun mengingatkan, kepada stasiun TV yang tayangannya bermasalah tersebut, untuk semakin sensitif terutama masalah agama. Ini, kata dia, pelajaran bagi lembaga penyiaran, bahwa masyarakat masih sangat kritis atas tayangan yang berisi materi agama.
Apabila dalam perkembangannya stasiun TV tetap tidak mengubah sesuai kesepakatan, ia berjanji akan berlaku keras kepada stasiun TV yang melanggar.
"Ingat saat ini bukan hanya KPI yang memantau mereka lembaga penyiaran, tapi juga masyarakat yang sangat kritis. Termasuk kelompok seperti Masyarakat TV Sehat yang akan memantau perubahan ini," katanya.