REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SCTV menyambut baik pertemuan di kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Senin (22/4) siang. Pertemuan terkait laporan soal sinetron yang dianggap merendahkan simbol Islam.
Kepala Divisi Program dan Akusisi SCTV, Banardi Rachmad mengatakan, pihaknya sepakat untuk memperbaiki isi tayangan. Ia juga mengucapkan sangat berterima kasih dengan adanya peringatan ini.
Pertemuan tadi dikatakannya menjadi pengingat agar stasiun televisi tetap memberikan tayangan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Banardi mengatakan, pihaknya sejak sepekan terakhir mulai mengevaluasi semua program yang dianggap menyalahi aturan penyiaran dan menyinggung masyarakat. Salah satu contohnya, SCTV mulai Kamis pekan lalu sudah menghentikan total tayangan sinetron 'Haji Medit'.
Kemudian untuk sinetron 'Ustad Fotocopy' pihaknya sudah merubah alur cerita dan menghadirkan penokohan ustad yang baru dengan karakter yang seperti ustad pada umumnya.
"Kita sudah dan akan terus lakukan perbaikan, masalahnya seringkali ada interpretasi penonton yang berbeda-beda," katanya, Senin (22/4).
Anggota KPI Pusat Bidang Isi Siaran, Nina Mutmainnah mengatakan, dari hasil pertemuan selama kurang lebih satu jam tersebut, ada kesepakatan akan memperbaiki tayangan sinetron penokohan simbol Islam yang tidak selayaknya tersebut.
Apabila dalam perkembangannya stasiun TV tetap tidak mengubah sesuai kesepakatan, ia berjanji akan berlaku keras kepada stasiun TV yang melanggar.