Senin 22 Apr 2013 23:06 WIB

NTU Berikan SBY Gelar Doktor Karena…

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Reuters/Edgar Su
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima gelar honorary degree of Doctor of Letters dari Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapura. SBY merupakan kepala negara pertama dari Indonesia yang menerima gelar tersebut. 

Sebelumnya gelar kehormatan dari NTU juga didapat mantan presiden India Abdul Kalam dan mantan presiden Singapura SR Nathan. NTU memberikan penganugerahan tersebut karena mereka menganggap kepemimpinan SBY dalam pelayanan publik di berbagai bidang sangat mengesankan, sebagai advokat perdamaian, demokrasi, islam moderat, dan HAM.

Dikutip dari situs www.setkab.go.id, pemberian anugerah tersebut tak lain merefleksikan pengakuan NTU atas kenegarawanan SBY serta kontribusinya terhadap Indonesia. Khususnya dalam membangun stabilitas politik, transformasi demokrasi, dan kemajuan ekonomi nasional. 

Gelar ini juga sebagai pengakuan atas kiprah SBY yang dinilai sangat mengesankan dalam pelayanan publik. Yaitu 27 tahun pelayanan militer, empat tahun menduduki kursi menteri, dan hampir satu dekade menjadi presiden Indonesia.

"Sebagai negarawan internasional, Presiden Yudhoyono telah meningkatkan visibilitas Indonesia melalui kepemimpinannya dan keterkaitan dalam berbagai acara internasional. Seperti ASEAN, APEC, East Asia Summit, dan G20," kata Presiden NTU Prof Bertil Andersson. 

Ada catatan NTU terhadap mahasiswa Indonesia, khususnya yang bernama David Hartanto yang tewas pada 2009. Dikabarkan David terkena depresi akibat pemututsan beasiswa dari ASEAN. Kematiannya menimbulkan polemik karena sampai saat ini dianggap belum mendapatkan kejelasan. Beberapa pihak menilai kematian David lebih terkesan dibunuh dari pada bunuh diri. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement