REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri berencana untuk memberikan kredit kepada sektor pertanian pada Juni 2013. Direktur Komersial Bank Mandiri, Sunarso, mengatakan akan segera melakukan linkage dengan para petani plasma. "Kita memiliki keinginan kuat untuk masuk ke UMKM bidang pertanian," ujar Sunarso selepas Mandiri CFO Forum di Ritz Carlton, Senin (22/4).
Ia mengakui untuk masuk ke bidang pertanian, bank menghadapi banyak tantangan.Saat ini, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Mandiri masih didominasi oleh sektor perdagangan. Pada kuartal I 2013, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 366 miliar dari target Rp 3,8 triliun. Jumlah kumulatif debiturnya mencapai 11,2 triliun.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) berusaha mendorong perbankan untuk memberikan kredit pada sektor pertanian di tengah inflasi yang didorong oleh harga pangan. BI akan memberikan insentif bagi bank-bank yang menyalurkan kredit pertanian dan memudahkan petani mendapatkan kredit.
"Jika BI akan memberikan insentif untuk mendorong kredit pertanian, bagus-bagus saja. Tapi harus dipikirkan infrastruktur apa yang diperlukan dan basis peraturan dengan petani," ujar Sunarso.
Ia mengatakan pemerintah harus melihat kondisi pangan secara nasional dan mengindentifikasi masalahnya. Di bidang pangan, masalahnya dapat berasal dari produksi, distribusi atau industri. "Kalau produksi yang bermasalah, kita akan memberi kredit dengan insentif tertentu ke sektor produksi pangan," ujarnya.
Ia mengatakan, secara teknis sektor pangan memiliki produksi yang melimpah ketika musim panen. Setelah panen, pangan pindah dari petani ke pedagang atau gudang yang bukan milik petani. Ketika masa panen habis, jumlahnya akan berkurang secara nasional.