REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelatih Arema Liga Primer Indonesia (LPI) Abdurrahman Gurning mengakui jika pemain yang menjadi anak asuhnya sudah mulai mengalami "3L" alias lemah, letih dan lesu.
"Semangat pemain untuk menjalani latihan rutin sudah mulai menurun, bahkan sudah dihinggapi 3L karena masalah gaji yang menjadi hak mereka belum diterima dari manajemen," katanya di Malang, Selasa.
Ia mengakui, dirinya menjadi serbasalah ketika akan menerapkan metode dan ingin menggenjot latihan berat sebagai persiapan untuk melanjutkan kompetisi. Gurning khawatir pemain akan lebih banyak mengeluh ketimbang menjalani latihan.
Karena kondisi pemain yang mulai "lesu darah", katanya, dirinya hanya menerapkan latihan dengan metode permainan yang menyenangkan dalam sekali sentuh, sebab yang terpenting saat ini bagaimana mengupayakan pemain menjadi bersemangat dan merasa senang saja.
Dalam beberapa kali latihan yang digelar usai melakoni laga tandang melawan Persibo Bojonegoro dengan hasil akhir menang WO atas tim tuan rumah itu, semangat pemain mulai drop akibat gaji mereka yang belum dibayarkan selama hampir tiga bulan sejak Februari.
Kondisi tersebut akan menjadi bom waktu bagi manajemen Arema LPI yang bisa meledak sewaktu-waktu dan pemain bisa mogok latihan maupun mogok bertanding, bahkan kabur dari tim.
Menanggapi kondisi pemain yang mulai lesu darah tersebut, manajer tim Haris Fambudy memakluminya dan dianggap wajar. Akan tetapi, ketika pertama kali bergabung dan melanjutkan kompetisi Arema yang berlaga di ajang LPI ini, mereka sudah tahu kondisi keuangan tim ini.
"Kami akan terus berupaya memenuhi hak-hak mereka dan kami yakin pemain akan bersabar dengan kondisi keuangan tim yang kurang kondusif ini," katanya.