REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki membantah sepakat bekerja sama dengan Israel menyerang Iran. Sebuah laporan menyebut, Israel akan menggunakan pangkalan udara Turki untuk mempersiapkan serangan kepada instalasi nuklir Iran.
"Ini adalah laporan yang sepenuhnya spekulasi dan bermaksud buruk," katanya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Levent Gumrukcu, seperti dilaporkan Xinhua.
Harian Inggris, The Sunday Times, melaporkan satu delegasi Israel berkunjung ke Ankara dalam pembicaraan ganti rugi. Kedatangan delegasi Negeri Bintang David itu sebagai upaya menghidupkan kembali kesepakatan lama, yang akan memungkinkan Angkatan Udara Israel berlatih di wilayah udara Turki dan menggunakan Pangkalan Udara Akinci.
"Sebagai imbalan, Turki akan mendapat teknologi pengamatan dan rudal canggih dari Isarel," kata laporan tersebut.
Hubungan antara Isarel dan Turki menegang setelah peristiwa Armada Kapal Bantuan Mavi Marmara, yang menewaskan delapan warga negara Turki dan satu pegiat Amerika Turki yang pro-Palestina.