Selasa 23 Apr 2013 15:15 WIB

Kegempaan Kawah Timbang Menurun

Kepulan asap putih yang mengandung gas karbondioksida (CO2) terlihat di permukaan kawah Timbang dataran tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jateng.
Foto: ANTARA/Idhad Zakaria
Kepulan asap putih yang mengandung gas karbondioksida (CO2) terlihat di permukaan kawah Timbang dataran tinggi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung menyatakan kegempaan Kawah Timbang di Dataran Tinggi Dieng, Desa Sumberejo, Kabupaten Banjarnegara, menurun.

"Sudah turun. Bahkan, berdasarkan pengamatan pada pukul 06.00--12.00 WIB, tidak terekam adanya kegempaan di Kawah Timbang," kata Kepala PVMBG Surono saat dihubungi dari Purwokerto, Selasa.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hingga saat ini, status Kawah Timbang masih tetap "Siaga". Berdasarkan pengamatan visual, kata dia, cuaca di sekitar Kawah Timbang terpantau cerah dan angin bertiup dengan tenang.

Menurut dia, Kawah Timbang terpantau mengeluarkan asap putih tebal dengan tekanan lemah hingga mencapai ketinggian 50--100 meter.

"Bau belerang tercium lemah pada jarak 1.000 meter dari Kawah Timbang ke arah barat dan tercium lemah pada jarak 1.500 meter ke arah selatan," katanya.

Seperti diwartakan, Kawah Timbang sempat mengalami krisis kegempaan akibat adanya gempa bumi pada Jumat (19/4) malam sehingga mengakibatkan arus pengungsian warga.

Setelah krisis kegempaan berangsur turun, PVMBG pada Minggu (21/4) merekomendasikan pengungsi kembali ke rumah masing-masing jika rumah tersebut tidak terdapat rekahan yang berpotensi membahayakan penghuninya.

Selain itu, masyarakat agar waspada atau tidak menghuni rumah-rumah yang berada di kaki lereng yang bagian atasnya telah terjadi retakan akibat guncangan gempa bumi pada 19 April 2013.

Rumah layak huni ditentukan oleh dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

PVMBG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang tidak mempercayai isu?isu yang tidak jelas sumbernya tentang gempa bumi susulan dan ancaman bahaya lainnya seperti gas beracun.

PVMBG menyatakan bahwa semua retakan yang terjadi akibat gempa bumi 19 April 2013 tidak mengeluarkan gas yang berbahaya bagi kehidupan.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement