REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 1996, Wim Van Der Aar, seorang sutradara iklan membeli kotak berisi pita rekaman suara di pasar loak Waterlooplein. Siapa sangka, kaset-kaset dalam kotak tersebut berisi rekaman percakapan telepon Guido Van Wavere, anak bungsu dari sebuah keluarga Belanda terpandang.
Selama dua dekade, Wim mempelajari setiap potongan pita dan menemukan kisah tersirat di dalamnya.
The Van Waveren Tapes merupakan hasil penelusuran Van Der Aar atas sebuah kehidupan yang dipenuhi kegagalan, harapan, dan kedukaan. Dan film ini memaparkan kenyataan dibalik cara didik keluarga yang keliru, serta akibatnya di masa depan.
Selain mengupas rekaman-rekaman dalam kaset, film dokumenter berdurasi 87 menit ini juga dilengkapi wawancara singkat Wim Van Der Aar dengan psikolog dan grafolog. Hasil wawancara ini menjelaskan mengenai pola pikir dan perilaku Guido.
Guido van Waveren lahir pada tahun 1944 di Heemstede. Van Waveren berasal dari keluarga kaya raya di Belanda. Karena selalu dikungkung oleh kedua orangtuanya, kepribadiannya tak pernah berkembang secara utuh sebagai seorang manusia dewasa.
Selama bertahun-tahun waktu yang dihabiskan Van Der Aar untuk memproduksi film ini ternyata tak sia-sia. The Van Waveren Tapes berhasil menyentuh nurani dengan pendekatan yang intim, intens dan unik.