REPUBLIKA.CO.ID, -- Di bawah pohon baobab, seorang pria tua berbagi cerita kepada anak-anak disekelilingnya. Pria ini mengantarkan cerita tentang persahabatan sejati antara Maki dan Zarafa.
Maki, seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun dan Zarafa, seekor jerapah yatim piatu yang dijadikan hadiah bagi raja Perancis, Charles X oleh Pasha Mesir.
Hassan, Sang Pangeran Gurun diperintahkan Pasha untuk mengantar Zarafa ke Prancis. Ketika dalam perjalannya, Maki berusaha menghentikan Hassan dengan segala cara dan membawa Zarafa kembali ke tanah kelahirannya.
Zarafa merupakan film petualangan yang membawa penontonnya melintasi berbagai negara di timur tengah hingga Prancis dalam sebuah balon udara. Mulai dari Sudan, Alexandria, dan Mediterania melalui Marseille dan Pegunungan Alpen yang bersalju, hingga mencapai Paris awal abad ke-19.
Kisah Zarafa terinspirasi dari kisah nyata tentang jerapah yang tiba di pantai prancis. Seorang pejabat Mesir, Mehemer Ali, memberikan jerapah sebagai hadiah untuk Raja Charles X pada tahun 1827.
Dalam pembuatan film ini, sang sutradara Remi Bezancon, bekerja sama dengan animator “The Triplets of Belleville”, Jean Christope Lie.
Tiga penulis naskahnya, Max Renaudin Pratt, Simon Abkarian dan Francois-Xavier Demaison, berhasil menciptakan karakter-karakter solid yang menguatkan fabel sederhana ini penuh makna.