REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos), Salim Segaf Al Jufri, prihatin dengan meningkatnya jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak saat ini.
"Permasalahan perempuan dan anak sudah sampai titik yang mengkhawatirkan karena jumlahnya yang semakin meningkat," ujar Salim pada Peringatan Hari Kartini Kemensos di Jakarta Selasa (23/4).
Menurut Salim jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak ada puluhan ribu kasus. Dari jumlah tersebut 66 persennya terjadi pada ranah personal keluarga dimana masih ada hubungan kerabat atau sedarah.
Sedangkan di ranah komunitas seperti tetangga atau rekan kerja dimana tidak ada hubungan kekerabatan, Salim mengungkapkan, kasus kekerasan pada anak dan perempuan terjadi sekitar 30-34 persen.
"Sisanya, kekerasan ada pada ranah negara sekitar 1 persen seperti aparat negara yang melakukan kekerasan pada warga sipil," kata Salim.
Menurut Salim, kekerasan pada perempuan dan anak terjadi dalam bentuk yang beragam. Ia mencontohkan kekerasan seksual yang belakangan terjadi. "Saya harapkan organisasi perempuan bangkit dan mewujudkan terobosan baru untuk melindungi perempuan dari kekerasan seksual tersebut," kata dia.
Salim juga menuturkan kondisi rumah tangga yang tidak stabil berkontribusi besar pada terjadinya tindak kekerasan. Di sinilah, menurutnya, pekerja sosial harus menangani kekerasan yang terjadi dalam keluarga.
Salim mengatakan, emansipasi wanita saat ini jauh lebih baik. Namun hal tersebut tidak berlaku jika kekerasan terhadap perempuan masih ada.